Rabu, 28 Desember 2011

Keterlaluan, 432 Petugas Upacara SEA Games Belum Dibayar



PALEMBANG - Sebanyak 432 orang yang bertugas untuk Upacara Penghomatan Pemenang (UPP) SEA Games XXVI November 2011 lalu di Palembang belum dibayar INASOC selaku penyelenggara event tersebut.

Para petugas UPP kembali mendatangi kantor KONI Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menanyakan kejelasan pembayaran honor. Sebelumnya para tenaga UPP yang berasal dari sekolah dan Perguruan Tinggi di Sumsel telah beberapa kali mendatangi INASOC Sumsel.

"Kami sudah datang berkali-kali ke INASOC dan Gubernur Sumsel, tetapi selalu tidak ada jawaban, hanya janji kosong yang kami terima" ujar Rahmad salah seorang tenaga UPP, Selasa (27/12/2011) ketika ditemui di gedung KONI Sumsel jalan Jenderal Sudirman Palembang.

Menurut Rahmad, dirinya dengan ratusan petugas UPP lainnya akan tetap menuntut hak sampai ada kejelasan dari INASOC tentang pembayaran honor.

"Kami sudah bekerja siang malam, untuk menyukseskan SEA Games. Padahal SEA Games sudah lama selesai, tetapi kenyataannya sampai sekarang belum juga dibayar," katanya.

Permasalahan tidak hanya tentang waktu pembayaran, besarnya honor yang akan diterima pun ada perbedaan antara janji di awal pelaksanaan SEA Games dengan realisasi pembayaran ketika pesta olahraga negara Asia Tenggara ini sudah selesai.

"Janji INASOC dulu saat rekruitmen petugas adalah sebesar 200 ribu dikalikan 13 hari kerja. Kami sudah menerima Rp 800 ribu dan Rp 500 ribu. Tetapi itu belum cukup karena masih ada kekurangan sekitar 13 hari lagi," tegasnya

Sementara Harun Alrasyid, Sekretaris Umum KONI Sumsel mengatakan bahwa berdasarkan kontrak dengan pihak ketiga, tenaga UPP hanya berhak menerima honor Rp120 ribu per hari.

"Jadi honor tenaga UPP bukan 200 ribu seperti yang dituntut mereka. Apalagi sebagian besar tenaga UPP tidak terdaftar di Inasoc Sumsel," jelas Harun.

Dengan membengkaknya petugas UPP yang tidak terdaftar, dikatakan Harun, hal ini mengakibatkan INASOC Sumsel kekurangan dana karena tidak ada pos anggaran untuk membayar honor bagi UPP.

"Namun untuk mencari solusi permasalahan ini, Muddai Madang selaku ketua KONI Sumsel akan mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp 110 juta guna membayar sisa honor secepatnya," tandas Harun.


Deddy Pranata - Okezone

Kamis, 22 Desember 2011

David, Peraih Tujuh Medali Emas APG



SOLO – Kendati penyandang defabel, ternyata tidak mengurangi semangat David Mikael Yakob untuk berprestasi. Setelah berhasil meraih tujuh mendali emas pada Asean Para Games (APG) VI, atlet tenis meja tersebut mengaku akan memfokuskan diri pada Paralympic 2012 mendatang di London.

“Setelah ini, saya akan memfokuskan diri untuk persiapan ikut Paralympic di London, 2012 mendatang,” ungkap David, pria kelahiran Makasar, 21 Juni 1977 saat ditemui seusai menerima bonus dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) di Balaikota Solo, Jawa Tengah.

Untuk persiapan menuju Paralympic London, lanjut David, sebelumnya akan mengikuti terlebih dahulu sejumlah turnamen internasional. Terutama pertandingan di Eropa pada Maret 2012 mendatang.

Lebih jauh, David mengaku bahwa olahraga tenis meja telah ditekuni sejak usia 9 tahun. Bahkan ia mengaku bahwa pertandingan yang dia ikuti tidak hanya sebatas nomor defabel. Tetapi juga ikut turnamen seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Sea Games.

Terkait prestasi yang pernah diukirnya, penerima bonus Rp350 juta tersebut mengatakan bahwa pada PON pernah dapat emas. Sedang di SEA Games 2005 dapat satu medali perak dan satu medali perunggu.

Pada Asean Paragames Guangzhou China lalu, David dapat medali perak. “Bagi saya, kita bisa berprestasi dimanapun kita mau ,” tandas David, penyandang difabel ringan pada bagian tangan kanan.

Pada Asean Para Games VI, David mencatat prestasi medali emas di antaranya dari nomor ganda putra berpasangan dengan Komet Akbar saat mengalahkan pasangan Vietnam. Pasangan ini kembali mendapatkan emas untuk nomor ganda putra terbuka TT 6-10.

David juga sukses mengantongi emas melalui ganda campuran terbuka TT 6-10. Sedangkan untuk nomor perorangan tunggal putra, David Jacobs mampu mengalahkan rekan senegaranya, Komet Akbar.

Genta Wahyu - Okezone

Rabu, 21 Desember 2011

5 Atlet Digembleng Buat Paralympic London

Usai berlaga di Asean Paragames VI, Solo, Lima atlet terpilih untuk di gembleng guna mengikuti Paralympic London 2012, mewakili Indonesia di ajang pesta olahraga penyandang difable tingkat dunia.

Kelima atlet tersebut adalah David Yakob dari tenis meja, AgusNgaimin dari renang, serta tiga atlet dari atletik yakni Suyono, Setyo Budi, serta Martin Losu.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) National Paralympic Committee (NPC), Pribadi, yang ditemui di Wisma Atlet Donohudan, Boyolali, Selasa (20/12), kelima atlet tersebut menunjukkan prestasi yang cukup bagus, sehingga layak untuk masuk dalam pembinaan atlet Paralympic London 2012, mendatang.

“Prestasi mereka selama ASEAN Paragames,cukup bagus.Apalagi cabang olahraga mereka terukur semua, jadi berdasarkan catatan rekor yang mereka miliki, cukup baik,” jelasnya.

Sedangkan untuk atlet yang lain, harus dilihat dari pembinaan yang dilakukan NPC dan program Prima yang masih terus berlangsung.

Disinggung mengenai Paralympic London 2012, kelima atlet yang sudah terpilih berdasarkan prestasi selama APG tersebut, Pribadi mengatakan, cukup bisa bersaing dengan atlet dunia, meskipun sangat berat.

Sementara itu untuk atletik, Indonesia berhasil memecahkan 15 rekor dari cabang olahraga ini dari 55 rekor baru yang dipecahkan. “Ini prestasi yang membanggakan, ditengah kekurangan yang ada,” ujar Manager Tim Atletik Indonesia, Slamet Widodo kepada wartawan di Sekretariat APG VI Solo, Jawa Tengah.
dikutip : okezone.com

Selasa, 20 Desember 2011

Lifter Indonesia Ukir Rekor Baru Angkat Berat

Lifter putri Indonesia Ni Nengah Widiasih berhasil mencatatkan rekor baru di ajang ASEAN Para Games (APG) VI. Rekor tersebut sempat diwarnai adu argumen antara kubu Indonesia dengan pihak wasit.

Ni Nengah tampil di nomor 40 kg di arena angkat berat APG VI yang digelar di Gedung Wanita Solo, Sabtu (17/12/2011). Ia bahkan sempat melakukan walk out karena merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang menganggap angkatan yang dilakukannya tidak sah.

Nengah memilih menyingkir dari arena, sedangkan kontingen Indonesia terus melakukan protes kepada wasit dengan berbagai argumen yang diajukan. Perdebatan itu berlangsung cukup lama dan menegangkan.

Akhirnya, pihak wasit menganulir keputusannya. Angkatan beban yang dilakukan Nengah seberat 78 kg dinyatakan sah. Angkatan itu merupakan rekor baru di APG dan mematahkan rekor sebelumnya. Medali emas pun di kalungkan di leher Ni Nengah.

Sementara itu, hingga hari ketiga malam pelaksanaan APG VI, dominasi Thailand dalam mengumpulkan medali masih belum terkejar. Hingga Sabtu malam Thailand telah mengumpulkan 58 emas, 37 perak dan 32 perunggu.

Tuan rumah Indonesia berada di urutan kedua dengan 38 emas, 43 perak dan 41 perunggu. Disusul kemudian Malaysia di tempat ketiga dengan 21 emas, 17 perak dan 15 perunggu.

Dikutip : detik.com

Senin, 19 Desember 2011

Renang Indonesia Catat 7 Rekor Baru

Kontingen renang Indonesia pada hari ketiga Asean Para Games (APG) VI berhasil mencatat tujuh rekor baru di kolam renang Tirtomoyo, Solo, Minggu (18/12/2011). Ketujuh rekor baru tersebut tercatat diantara 28 pertandingan renang yang berlangsung pada hari ketiga.

Rekor baru tersebut dicatat oleh Arkoldus untuk nomor 100 m gaya dada putra kelas SB9 dengan waktu 1 menit 24,09 detik, melampaui rekor sebelumnya 1: 24.43 atas nama Tambi dari Malaysia tahun 2005.

Agus Ngaimin yang turun pada nomor 100 m gaya bebas S6 mengukir waktu 1:14.61 menumbangkan rekor lama 1:15.29 atas nama Dewa Yusup dari Malaysia. Sedang Gusmalayanti pada nomor 100 m gaya bebas putri S7 memecahkan rekor baru dengan waktu 1:36.11, memecahkan rekor sebelumnya 1:51.53 atas nama Ng Xiu Zhen dari Singapura tahun 20.

Demikian pula Maradona yang turun di nomor 50 m gaya kupu-kupu berhasil mencatat waktu 31.47 detik, melampaui rekor lama 34.55 detik atas nama Benson Tan Eng Kiong dari Singapura.

Perenang Musa Karubaba pada nomor 50 m gaya kupu-kupu putra (S10) berhasil mencatat rekor baru 29.52 detik. Sekaligus menumbangkan rekor lama 30.35 detik yang dicatat Punsiri Suphat dari Thailand.

Perenang gaya kupu-kupu putra 50 m yakni Steven Sualan b erhasil mencatat rekor baru 28.99 detik, melampaui rekor lama 30.35 detik atas nama Punsiri Suphat dari Thailand.

Rekor baru ketujuh dicatat Max Tamaro pada nomor 50 m gaya kupu-kupu putra (S13) dengan waktu 29.76 detik, memecahkan rekor sebelumnya 29.97 detik atas nama Nakprom Tussakrom dari Thailand.

dikutip : okezone.com

Minggu, 18 Desember 2011

Lifter Putri Indonesia Pecahkan Rekor

Indonesia membuat prestasi dengan memecahkan rekor angkat berat dalam Asean Para Games ke enam di kota Solo, Jawa Tengah. Prestasi yang dicetak Ni Nengah Widiasih ini diraih lewat perjuangan dramatis karena sempat walk out setelah merasa dicurangi wasit yang menganggap angkatannya tidak sah.
 
Lifter putri Indonesia, Ni Nengah Widiasih bertanding di nomor empat puluh kilogram. Kontingen Indonesia sempat protes keras dalam pertandingan tersebut setelah merasa dirugian dengan keputusan wasit yang menganggap angkatan Ni Nengah Widiasih tidak sah.

Namun akhirnya wasit menganulir keputusan tersebut sehingga berbuah manis bagi kubu Indonesia. Ni Nengah Widiasih berhasil mengangkat beban seberat delapan puluh tujuh kilogram sekaligus meraih medali emas.

Lebih membanggakan lagi, angkatan peraih medali emas ini juga memecahkan rekor Asean Para Games sebelumnya. Berat beban rekor sebelumnya adalah delapan puluh lima kilogram atau tertinggal dua kilogram. 12BET

Atas peristiwa ini, Seni Marbun, ketua NPC Indonesia meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena melakukan protes. Dirinya menjelaskan alasannya bahwa ini terjadi karena kecurangan wasit dan dirinya mengetahui kejadian sebenarnya.

Dikutip dari: okezone.com

Sabtu, 17 Desember 2011

Kabel Terbakar, Ofisial Paragames Panik

Kabel gedung teknik delegasi terbakar, ofisial dari negara Malaysia, Thailand, Myanmar dan Indonesia langsung mengamali kepanikan dan berlarian keluar gedung. Diduga kebakaran tersebut disebabkan kelebihan beban daya listrik.

Kepanikan pun langsung timbul dari para ofisial peserta yang berada di gedung delegasi tekhnik yang bersebelahan dengan gedung pertandingan sitting volley (voly duduk). Semua orang langsung lari berhamburan keluar gedung setelah menegtahui kabel utama di atas gedung telah terbakar.

Beruntung api langsung padam setelah beberapa panel dimatikan. Kejadian ini diduga karena beban daya listrik yang menyebabkan jalur utama aliran listrik ini terbakar. 12BET

Api sempat berkobar selama lima menit. Saat kejadian berlangsung, pertandingan volly duduk Malaysia dan Myanmar pada gedung sebelah tengah berlangsung. Beberapa ofisial yang berada di geung tersebut sempat panik dan berusaha untuk memadamkan.

Menurut saksi mata kejadian, Sumarjo, kejadian ini terjadi dengan begitu cepat dan terjadi pada pukul 16.00 WIB, Jumat (16/12/2011). Ia mengatakan api langsung keluar dari jalur utama aliran listrik di gedung teknik delegasi tersebut.

Beruntung kejadian ini tidak berlangsung lama dan suasana gedung pun kembali tenang dan terkendali. 

Dikutp dari: okezone.com